Review Drakor The Art of Negotiation: Seni Negosiasi yang Cerdas

Review Drakor The Art of Negotiation

Oke, drakor The Art of Negotiation akhirnya rampung juga saya tonton. Drama berjumlah 12 episode ini, mulai tayang pada 8 Maret dan berakhir pada tanggal 13 April 2025 lalu. Kisah yang menurut readitu.com agak menggantung, sehingga mengesalkan walau ada sisi yang seakan selesai. Hemm, bingung gak sih, hehe.

Sinopsis Drakor The Art of Negotiation

Drakor The Art of Negotiation atau Hyeobsangeui Gisul (hangul: 협상의 기술) mengisahkan tentang Yoon Jo-No (diperankan oleh Lee Je-Hoon) yang bekerja di perusahaan Sanin Coorporation. 

Ia sebagai manager untuk tim Merger dan Akuisisi atau M&A, bersama dengan timnya pengacara Oh Soon-Young (diperankan Kim Dae-Myung), akuntan cantik Kwak Min-Jeong (Ahn Hyun-Ho) dan karyawan magang nan tampan Choi Jin-Soo (Cha Kang-Yoon). 

Kembalinya Yoon Jo-No ke perusahaan Sanin berkat Direktur Lee Dong-Joon (Oh Man-Seok) meski pimpinan Sanin yaitu Song Jae-Sik (Sung Dong-Il) tidak menyukainya. Apalagi direktur Ha Tae-Soo (Jang Hyun-Sung), tidak menyukai kehadiran Yoon Jo-No yang ternyata mereka punya masa lalu kerja bareng yang nggak oke.

Goyangnya Sanin Coorporation ini karena memiliki tunggakan hingga 11 miliar, skill negosiasi Yoon Jo-No diperlihatkan demi menutup utang tersebut ke Samoel Fund. Ini memberikan efek kejut bagi banyak pihak, karena pada deg-degan perusahaan mana yang akan dimerger dan akuisisi, mengingat Sanin Corporation memiliki banyak anak perusahaan di berbagai bidang.

Lalu akankah hubungan antara Yoon Jo-No dengan direktur Ha bisa lebih bersahabat? Dan bagaimana penerimaan pimpinan Sanin Song Jae-Sik, apakah bisa mempercayai Yoon Jo-No?

Review Sinopsis Drakor The Art of Negotiation
para pemain drakor The Art of Negotiation (dok. IMDb)

Drama Bagus, Walau Terlihat Berat

Secara keseluruhan baik dari jalan cerita, para pemainnya, dan visualisasi yang ditampilkan, sebenarnya drama yang disutradarai oleh An Pan-Seok ini bagus. Walau memang terlihat berat, karena tema yang diangkat bagaimana tentang dunia kerja, khususnya urusan Merger dan Akuisisi.

Urusan merger dan mengakuisisi ini, tidak semudah itu. Diperlukan bukti data dan fakta mengapa perusahaan tersebut harus merger dan akuisisi untuk memuluskannya. Makanya, tim yang direkrut sendiri oleh Yoon Jo-No adalah tim solid yang keren, terlebih dilengkapi pula dengan skill negosiasi yang cerdas.

Nah, bahasan beratnya makin bertambah adalah di drama ini menyebutkan tentang fluktuasi harga saham. Buat yang suka dengan berinvestasi, maupun berbisnis, tentunya ini jadi hal yang menyenangkan untuk disimak. 

Bahkan untuk yang ingin melamar kerja sebagai tim di divisi Merger dan Akuisisi, bisa banget menyimak ini, karena jadi punya gambaran bagaimana dunia kerjanya.

Kesabaran, kejujuran, dan saling mendukung antara anggota tim diperlukan. Bila ada yang melakukan kesalahan, diberikan pandangan dengan cara yang apik bukan dengan memojokkannya. 

Ketika kamu duduk bernegosiasi, tinggalkan emosimu ~ Yoon Jo-No

Baca Juga: Review Film Time to Hunt

Hanya saja, bagi pembaca blog readitu.com yang mengharapkan Drakor The Art of Negotiation ada sisi romance ala-ala Madam Lim dengan Wang Tao Zi, komedi ala Rented in Finland, ataupun sisi adegan action dengan suara tembakan dan gedebag-gedebugnya khas Lee je-Hoon di Taxi Driver, Chief Detective 1958 maupun film Time to Hunt, nggak bakal kamu temui di sini.

Terkesan flat, bosan, bikin ngantuk untuk drama ini seperti yang readitu.com baca komennya di media sosial. Soalnya iya juga ya, adegan action dan komedi seperti jadi cirinya Lee je-Hoon banget hehe. Di sini itu, senyumnya karakter Yoon Jo-No nggak ada tengil-tengilnya.

Namun, ternyata gedebak-gedebuk Lee Je-Hoon di sini bukanlah secara fisik kaya di drakor doi lainnya, melainkan di drakor ini gedebak-gedebuknya pakai taktik, jadi makin mengesankan. 

review sinopsis ending the art of negotiation
poster drakor The Art of Negotiation (dok. AsianWiki)

Iya sih, awal-awal saya juga merasa mengantuk untuk menyimak drakor yang diproduksi oleh JTBC ini. Namun, setelah perlahan mencoba menyelami setiap jalan ceritanya, alhamdulillah bisa nyambung dan memang seru.

Ada pula yang menyampaikan, bahwa Drakor The Art of Negotiation ini seperti nggak nyambung. Hemm, kalau menurut readitu.com, hal tersebut karena cerita ini disampaikan dengan alur campuran. Kadang maju, dan mundur. 

Hanya saja ketika alurnya mundur, tidak ada perubahan tampilan visual, misalnya warna jadi abu-abu seperti tayangan film/drama kebanyakan, atau tampilan visual layarnya jadi mengecil seperti di drakor Seoul Buster.

Baca Juga: Review Short Movie Pardoned

Sehingga wajar saja membuat bingung, “ini lagi melanjutkan cerita atau sedang flashback?” Akan tetapi, bisa kok dibedakan, dengan perubahan warna rambut karakter Yoon Jo-No. Ketika alurnya maju, rambutnya Yoon Jo-No full berwarna putih, sedangkan ketika flashback rambutnya Yoon Jo-No ada hitamnya. 

Selain itu, serunya drakor The Art of Negotiation ini adalah perjuangan untuk dapat persetujuan pimpinan, serta intrik buat bisa merger dan akuisisi perusahaan. Jadinya ketika merger dan akuisisi berhasil, ikutan merasa lega juga hehe. 

Apakah Akan Ada Sesi Berikutnya?

Upaya keras Yoon Jo-No dan tim Merger dan Akuisisi ditutup episode terakhir ketika akan presentasi. Sehingga bisa jadi nih bakalan ada sesi berikutnya. Apalagi ada hal-hal yang menurut readitu.com belum tuntas bahasannya.

review sinopsis ending the art of negotiation
Ini dia tim M&A (dok. akun IG leejehoon_official)

Drakor ini mendapat rating yang cukup apik, baik versi IMDb 8/10, dan Rakuten Viki 9,6/10. Begitupun ketika episode terakhir, dari AGB Nielsen baik untuk nationwide maupun Seoul ratingnya sampai 2 digit, wooww readitu.com pun setuju dengan rating bagus tersebut 👍👍👍👍


Oleh karenanya, boleh banget nih berlanjut ke sesi berikutnya dong, biar melihat lagi akting seriusnya si “white snake” julukan karakter Yoon Jo-No yang diperankan oleh Lee Je-Hoon di sini.

Fenni Bungsu

Hi, #SemangatCiee jumpa dengan daku Fenni - si Milenial yang suka menulis tentang hal yang bermanfaat. Untuk bekerjasama bisa melalui email ke: fenni(dot)bungsu(at)gmail(dot)com ��Terima kasih��

17 Komentar

Jangan pakai Unknown ya, biar daku bisa kunjung balik ke blog-mu.
Ditunggu komen terbaiknya ^•^

  1. Wah boleh juga nih bagi yang profesinya tukang negosiasi, Drakor ini bisa jadi inspirasi. Tapi kalo melihat ratingnya yang cukup tinggi, kayaknya sih bakalan ada lagi sesi berikutnya. Jadi, dibuat ngeggantung dulu endingnya, biar penonton jadi penasaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget, Mas. Bisa dipelajari ya, bagaimana cara negosiasi yang baik,benar dan berhasil. Karena negosiasi juga ada seninya. Apalagi kasus ini termasuk berat karena mengatasi tunggakan 11 milyar

      Hapus
  2. Yuni Bint Saniro: aku belum nonton drama The Art of Negotiation. Karena aku merasa bakalan berat nih tontonannya.

    Terus, drama sekarang tuh kayak emang dibuat minimal 2 sesion gitu ya.

    BalasHapus
  3. Wah, saya baru ngeh, kemarin-kemarin lihat Ending Art of Neotiation ini ada di Vidio. Tapi kok saya belum tertarik menontonnya. Saya malah fokus nonton turnamen tenis dulu . Dan sekarang lanjut nonton Heo's Dinner hehehe. Tapi saya cek di Vidio masih ada sih, Mbak. Nanti saya tonton. Karena walau banyak komentar yang tidak mendukung, tapi kalau ratingnya bagus, ya bikin penasaran juga. apalagi kan sebuah tontonan itu penilaiannya relatif, sesuai yang nonton. Pengin tahu seperti apa seni negosiasinya mengatasi tunggakan 11 milyar.

    BalasHapus
  4. Baru kali ini aku maju mundur mau nonton KDramanya Ji-hoon. Karena memang banyak yang ngomong kalau THE ART OF NEGOTIATION sangat berbeda dengan semua drama yang pernah diperankan Ji-hoon. Di sini temanya terlalu serius dan menuntut kita harus konsentrasi lebih untuk bisa memahami jalan cerita secara utuh. Terutama yang jarang atau tidak pernah terlibat dalam financial management.

    Lucu juga ya ada perbedaan warna rambut untuk 2 kondisi. Putih untuk cerita kekinian/maju sementara hitam untuk flash back. Idenya unik banget.

    BalasHapus
  5. Wah gak ada gedebag-gedebug dan romance-nya? Hmmm, kalau flat masuk akal sih, karena biasanya dua hal itu jadi daya tarik dari sebuah film. Saya membayangkan seandainya ada misterinya gitu mungkin masih gak flat-flat amat ya...

    BalasHapus
  6. Drakor nya ga sekedar memberi hiburan pemirsa ya, tetapi bisa juga untuk belajar, tim legal bisa nih sekalian belajar supaya ada wacana baru untuk proses legalisasi kerjasama

    BalasHapus
  7. Ceritanya membosankan atau enggak ... menurutku sih lebih ke minat sih. Kalau minatnya ke film action, thriller, atau romance, ya pasti film ini ngebosenin.

    BalasHapus
  8. Wah aku blm nonton ini mbaa, kayaknya seru juga yaa, mumpung ini lagi libur lumayan panjang,, bisa nih buat kejar drakor yang satu ini hihi

    BalasHapus
  9. saya cuma nonton episode 1 trus stop belum niat untuk nerusin
    Padahal Lee Je-Hoon ini aktor favorit banget
    Hampir semua dramanya saya tonton, kecuali drama ini
    Mungkin nanti kalo tiba-tiba kangen aktingnya doi :D

    BalasHapus
  10. Aku baru mau nonton Taxi Driver sih. Soalnya, mau langsung nonton The Art of Negotiation ini kok merasa bahasannya berat gitu. Lagi malas saja mencerna drama yang temanya berat.
    Tapi, kalau ada adegan lucunya sih bolehlah kupertimbangkan lagi. Hehehehe

    BalasHapus
  11. Tema keuangan berarti ya? Saya kurang suka cerita dengan tema ini. Suka ruwet lihatnya hahaha. Tapi, ada rasa penasarannya juga dengan bagian negosiasinya. Apalagi skearang yang namanya public speaking makin berasa penting

    BalasHapus
  12. Aw aw aw jadi pengen nonton
    Ini bisa dinikmati di satu aplikasi saja atau bisa semua ya
    Soalnya aku cek yang langganan kok belum ada
    Penasaran ih apalagi kalau ceritanya tentang cara memenangkan negosiasi karena sebagai ibu penting meski memang butuh dialihkan ke non bisnis

    BalasHapus
  13. Sejujurnya banyak yang aku tidak paham dengan drakor ini makanya aku kalau nonton ga langsung sejam penuh, bisa kram otakku karena ga mudeng (bahasa Jawa), wkwkwkw. Tapi karena Lee Je Hoon yang main, mana bisa nolak sih, hehehe (maria tanjung sari)

    BalasHapus
  14. Sampai ada kasi rating 9/10 wuah banget dong ini film. Lihat dari judulnya memang menarik sekali seh..

    Membaca review ini sepertinya ini akan jadi list film yang ditonton, kalau ceritanya tentang bisnis dan ada soal akuisisi lebih menggodaku buat nonton.

    Terima kasih untuk reviewnya.

    BalasHapus
  15. Yaaaaa, sayang banget ada oppa Lee Je-Hoon napa kagak ada adegan gebuk2annyaaaaa

    Padahal doi kliatan makin daebak klo lagi action scene.
    Meyakinkan banget gitu loh gesturnyaaaa

    BalasHapus
  16. Wah, drakor abang Je-hoon lagi. Aku pertama kali tau dia dari reality show The Traveler. Iya bener, dia khas sama drakor dengan bumbu komedi. Jadi kalau nggak ada lucu-lucunya sama sekali, terkesan ada yang kurang. Tapi sebenernya bagus buat dia, menunjukkan dia berhasil sebagai aktor.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama