Yuhuu…sudahkah THR-mu cair, jangan lupa kirim kepadaku yak, hehe. Pokoknya kalau sudah bulan Ramadan maka akan berlanjut dengan lebaran Idulfitri yang di tengahnya itu ada satu momen namanya, bagi-bagi THR.
Angpao atau THR alias Tunjangan Hari Raya sering kali dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan kasih sayang di hari yang fitri. Namun, bagaimana ya cara membagikan THR agar benar-benar membawa kebahagiaan, baik bagi penerima maupun pemberi?
Hayuuklah kita bahas cara-cara membagikan angpao atau THR yang dapat memberikan dampak positif dan membahagiakan.
Apa Itu Angpao THR?
THR (Tunjangan Hari Raya) adalah pemberian uang tunai yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan menjelang hari raya, umumnya pada Lebaran atau Natal. Hal ini ada ketentuannya loh di dalam Pasal 5 ayat (1) Permenaker Nomor 6 Tahun 2016 tentang pemberian Tunjangan Hari Raya.
Nah, disebut dengan angpao, karena biasanya tatkala membagikan THR kepada keluarga, orang terdekat atau tetangga dalam bentuk uangnya dimasukkan ke dalam amplop, atau dalam bentuk kemasan cantik.
Mengapa Pembagian Angpao Harus Membahagiakan?
Pemberian angpao THR bukan hanya sekadar memberikan uang, melanikan juga sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang yang dapat menciptakan kebahagiaan.
Pembagiannya dengan rasa tulus bisa mempererat tali silaturahmi, serta memberi kebahagiaan pada yang menerimanya, dan menciptakan suasana penuh keceriaan di Hari Raya.
Hanya saja seringkali memberikan THR ini terlalu berburu-buru, atau tidak pas momennya, jadinya berujung rasa sesal.
Contoh ilustrasinya nih:
Bibiw yang berusia lebih muda datang silaturahmi lebaran ke rumah Badedi. Selagi Bibiw duduk tenang, Badedi kelabakan karena tidak menyiapkan uang THR untuk kerabat dekatnya itu. Akhirnya, tanpa ba-bi-bu, diambillah segenggam warna merah dengan senyum khas pahlawan proklamator.
Tatkala Bibiw pulang, Badedi pun berpikir, “kenapa kok gue ngasih angpao THR-nya gede banget ya, terus bayar sewa rumah sama cicilan motor, gimane? Padahal kan Bibiw datang ke sini cuma 5 tahun sekali!” -> (et dah kalah Pemilu, heheh).
Cara Membagikan THR yang Membahagiakan
1. Pahami Siapa yang Berhak Menerima
Sebelum bagi-bagi THR, pentingnya untuk mengetahui dan kenali siapa yang akan menerima. Umumnya angpao THR diberikan kepada anak-anak, sanak saudara yang lebih muda, atau orang-orang yang belum bekerja.
Namun bisa saja, pemberian THR dilakukan dari anak kepada orang tua, saudara yang lebih tua, atau bahkan teman-teman dekat yang sudah menjadi bagian dari keluarga. Ini bisa menciptakan suasana kebersamaan yang lebih hangat.
2. Sesuaikan Besaran THR dengan Kemampuan
Usahakan ketika memberi angpao THR, sesuaikan dengan kemampuan keuangan. Jangan sampai jadi beban bagi kita. Berikanlah angpao sesuai dengan kemampuan finansial dan niatkan untuk membahagiakan penerima.
3. Berikan dengan Penuh Kasih Sayang
Berikan angpao THR dengan cara yang baik dan sikap yang penuh kasih. Perhatikan juga bahasa tubuh kita saat memberi THR, karena bisa mempengaruhi suasana hati penerima. Jangan merasa terpaksa atau sekadar mengikuti tradisi. Kalau dengan tulus kan jadinya kebahagiaan nggak hanya bagi penerima saja, tetapi juga kita yang memberikan.
4. Berikan Angpao THR dengan Waktu yang Tepat
Biasanya lepas solat Id di masjid, kita kembali ke rumah untuk bermaaf-maafan dengan keluarga, makan hidangan lebaran, lalu bersilaturahmi ke tetangga dan kerabat.
Nah momen silaturahmi itu, bisa jadi langkah memberikan angpao THR, bila kitanya bertandang atau ada yang datang ke rumah kita. Semisal masih satu rumah, mungkin tidak perlu pakai amplop, hehe.
Bahagia di Momen Lebaran
Bagi-bagi angpao THR bukanlah tentang nilai nominalnya, tetapi keikhlasan dalam memberi. Pasalnya hal itu jauh lebih berarti bagi penerima karena diberikan dengan cara yang baik, ketimbang nominalnya besar tetapi cara memberikannya kurang berakhlakul karimah.
Baca Juga: cara kelola keuangan untuk bermain game
Saat memberi THR, jangan lupa untuk tersenyum dengan bahagia, dan bisa selipkan doa yang baik, sehingga terciptalah kebahagiaan dari semua sisi.
Menurutku sih THR bukan hanya sekedar ungkapan rasa perhatian dan kebahagiaan tapi juga adalah real support bagi yang merayakan lebaran untuk mampu membeli/mengkonsumsi banyak hal yang mendadak mahal di episode perayaan itu. Bayangkan ya. Untuk memasak rendang saja, gak cuma harga dagingnya yang naik tapi juga harga santan dan bumbu-bumbunya. Gak kebayang ya apabila semua perayaan tersebut tidak bisa diwujudkan saat tidak punya dana yang cukup untuk itu.
BalasHapusMenyesuaikan dengan kemampuan itu wajiiib banget sih. Nggak lucu saja THR kita habiskan, padahal setelah lebaran masih banyak keperluan lain
BalasHapusSetuju. Jangan sampailah memaksakan diri, ingin memberikan THR banyak biar kelihatan baik di mata kerabat. Eh, setelah lebarannya malah sibuk cari pinjaman sana sini.
HapusSetuju banget, memberikan angpao THR harus dengan tulus jangan terpaksa
BalasHapusBakal kelihatan lho dari raut muka kalo gak nikhlas
Sebaliknya, kalo belum mampu ya gak usah maksain ngasih angpao
Gara-gara maksain, muka jadi cemberut deh :D
tipsnya sangat bermanfaat! Dengan perencanaan yang matang, THR bisa dinikmati tanpa khawatir kantong jebol. Hal ini sangat membantu dalam mengatur keuangan di hari raya. Semoga tips ini dapat membantu banyak orang.
BalasHapusaku setuju dengan yang bagi THR menyesuaikan dengan kemampuan, soalnya penting juga untuk memikirkan kebutuhan yang akan datang
BalasHapusYang penting ikhlas ya. Besar kecilnya itu disesuaikan dengan kondisi keuangan kita. Jangan sampai mendahulukan gengsi daripada kewajiban atau kebutuhan
BalasHapusSepakat, memberi THR dengan hati yang ikhlas itu beda banget lho. Penerima hepi, pemberi pun hepi. Disesuaikan saja dengan kemampuan, tidak usah memaksakan diri ya
BalasHapusTHR itu nggak hanya berbagi kebahagiaan saja ya, tetapi juga berbagi keberkahan kepada sesama, terutama orang-orang terdekat kita terlebih dulu. Betul memang, bagi-bagi THR juga mesti diperhatikan dengan baik. Jangan asal ngasih aja tanpa perhitungan matang. Nanti yang ada malah boncos. Pokoknya susun anggaran, susun nama penerima THR dan berbagi niat sedekah, biar berkah dan berpahala.
BalasHapusDuh ya. Kalau sudah lebaran begini, mau itu berhak menerima atau tidak, anggota keluarga mah pasti saja minta THR ke keluarga lain yang punya pekerjaan. Hehehe
BalasHapusDulu sempat mengalami THR gak cair-cair.
BalasHapusRasanya HHC pissaan... Alhamdulillah, sebelum liburan, THR meleleeh... mashaAllaa~
Seneng banget kalau THR uda meleleh tuu...
Selain bisa kasih untuk orangtua, bocil-bocils juga bisa beli my bucket list.. walau pastinya harga melambung juga jelang lebaran begini yaa..
Senengnya buat yang bisa bagi-bagi angpao lebaran ini, semoga berkah deh pokoknya. Saya sementara belum bisa nih bagi-bagi angpao lebaran, semoga deh tahun depan bisa, Bismillah.
BalasHapusPaling sedih tuh kalau ada yang ngasih THR tapi diiringi kata-kata yang menyakitkan, atau besok-besoknya jadi berlaku merendahkan yang diberi THR. Kalau nggak ikhlas, mendingan nggak usah aja deh.
BalasHapusYang bekerja, THR rata-rata sudah cair tanggal 20 Maret nih. Aduik dan ipar saya juga sudah kasih Ibu saya juga THR. Dan setuju sekali, pemberian THR sesuai dengan kemampuan saja. Asalkan diberikan dengan tulus ikhlas dan sedang hati, maka penerimanya akan senang, dan akhirnya menjadi berkah.
BalasHapusLebaran sangat finanti karena THR menanti..dulu waktu kecil saya seneng banget nunggu lebaran tiba karena pasti dapat angpau THR. Sekarang dah jadi ibu ibu saya yang harus siapkan THR buat anak² dan ponakan yang bocil² hehehe
BalasHapus