Apa iya, kalau minta maaf tidak langsung ke orangnya bisa dilakukan lewat media beras? Masuk akal gak sih, hanya lewat beras dan seorang dokter, permintaan seseorang sampai ke orang yang dituju, terlebih orang tersebut telah tiada?
Masuk akal atau tidaknya, inilah yang coba digambarkan dari film pendek Pardoned, karya sutradara Wregas Bhanuteja.
Jalan Cerita Film Pendek Pardoned
Seorang pria (Gabriel Gradi) datang ke sebuah klinik, yang konon katanya bisa menyampaikan permintaan maaf seseorang kepada yang bersangkutan meski telah tiada. Pria ini pun bertemu dengan dokter (entah dokter apa namanya, hehe).
Lalu si pria tersebut mengikuti arahan si dokter yaitu ditimbun seluruh tubuhnya, kecuali wajah dengan butiran beras. Sebelum penimbunan itu terjadi, si dokter menyampaikan agar si pria tersebut bisa BAK (buang air kecil) lebih dulu. Namun si pria tidak mengikuti arahan tersebut, dan hal yang di luar nalar pun terjadi.
Singkat cerita, setelah mengikuti “ritual permintaan maaf itu”, si pria itu pun mengajukan pertanyaan, “Permintaan maaf saya sampaikan ya dok?”
"Ya, sudah sampai ke sana,” jawab si dokter dengan entengnya.
Apakah si pria itu sudah merasa lebih tenang karena sudah menyampaikan permintaan maaf?
Pardoned ala Wregas Bhanuteja
Film pendek Pardoned, rilis pada tahun 2018. Wregas Bhanuteja selaku sutradara, menurut saya kok bisa se-unik itu ya menghadirkan cerita tentang seseorang yang berusaha mengatasi masa lalu kelamnya, dan berusaha mencari kesempatan untuk menebus kesalahannya, meski jalan yang ditempuh penuh tantangan emosional.
Jalan ceritanya yang gokil, hanya dengan media beras, lalu ada media sinar UV, dan seorang dokter yang entah apa titelnya bisa menyampaikan pesan dari satu alam ke alam lain, tak disangka Wregas bisa mengemasnya dengan apik dan utuh. Tidak terkesan kekurangan waktu untuk sutradara film Budi Pekerti ini menyelesaikan rangkaian ceritanya.
Tema yang Mengangkat Pengampunan Diri
Kisah dari film pendek yang berdurasi 12 menit ini, menyiratkan akan penebusan dosa dan harapan. Upaya untuk menebus rasa bersalah, dan harapan agar permohonan maafnya dapat diterima. Hal ini menyiratkan sesuatu yang umum terjadi, bahwa kerap kali seseorang menyesal dan mengajukan permintaan maaf tatkala yang bersangkutan sudah tidak ada lagi.
Bingung, bagaimana meminta maaf. Galau apakah permintaan maafnya bisa diterima atau nggak. Padahal ketika yang bersangkutan hidup, eh malah seseorang tersebut enggan untuk mengajukan permohonan maaf bukan? Ibaratnya, penyesalan selalu datang terlambat.
Baca Juga: Review Film Pendek Two Friends
Penebusan dalam film ini terasa sangat personal. Karakter utama yang diperankan Gabriel Gradi, tidak hanya mencari pengampunan dari orang-orang di sekitarnya, tetapi juga berjuang untuk mengampuni dirinya sendiri.
Kalau kita menyimak keadaan sekitar, sering kali terlalu keras dalam menilai akan sebuah penyesalan, oleh karenanya di film pendek Pardoned mengajak kita sebagai penonton agar bisa melihat, setiap manusia layak mendapatkan kesempatan kedua, untuk berubah dan memperbaiki diri.
Selain itu, lewat film Pardoned, Wregas apik menyajikan pengampunan bukan hanya sebagai sesuatu yang datang dari luar (dari orang lain), tetapi lebih sebagai perjalanan batin untuk menerima diri sendiri.
Penutup
Saya baru tahu ada judul film pendek ini, tatkala mengikuti festival film pendek pada tanggal 15 Februari lalu. Waktu itu ada acara khusus yang fokusnya kepada karya-karya film pendek-nya Wregas Bhanuteja, eh ada dalam daftarnya, salah satunya film Pardoned ini dan bisa sekalian deh saya menontonnya, hehe.
Jadi kalau semisal pembaca blog readitu.com bertanya film pendek Pardoned ini nontonnya di mana? Nah saya kurang paham deh. Soalnya cari di layanan film streaming belum berjumpa.
Kalau kamu adakah yang sudah menonton film pendek Pardoned ini? Atau punya uneg-uneg gimana cara meminta maaf kepada orang yang sudah tiada?
Jauh sebelum Wregas seterkenal sekarang, dulu Palembang Movie Club juga sempat ngadain nobar film-film pendeknya Wregas. Yang paling aku ingat Lemantun sih, dan dari film itu udah keliatan kalau Wregas ini sangat berbakat. Nah, baca ulasan tentang Pardoned aku jadi penasaraaan banget. Mudah-mudahan nanti bisa nonton di streaming resminya. KlikFilm atau Bioskop Online yang sering nayangin film-film pendek. Semoga.
BalasHapusSecara logika, tidak masuk akal sih, ya. Minta maaf dengan media menimbun diri dengan beras. Sayang berasnya hahaha.
BalasHapusTapi itulah sebuah karya. Idenya bisa out of box. Dan pesan yang saya tangkap, makanya kalau ada salah langsung minta maaf saja pada orangnya selagi masih hidup. Kalau orangnya sudah meninggal, akhirnya galau sendiri, dan menembuh jalur aneh-aneh.
Sayang berasnya nggak tuh. Tapi iyalah. Jadi terkesan buang-buang beras ya, Pak. Padahal mah namanya juga orangnya sudah tiada, siapa pula yang bisa menyampaikan ungkapan maaf kita
HapusPenyesalan emang bisa jadi luka batin ya. Karena itu disarankan mau salah atau enggak, memaafkan dan meminta maaf lebih dahulu itu tidak ada ruginya.
BalasHapusPelajaran dari film pendek ini beneran mengena banget...
Btw saya juga baru tahu ada film pendek dwngykisah unik seperti ini loh...
Benar sekali ini, Mbak. Film ini Walau singkat, tapi pesannya dalam. Jadi kalau berbuat salah segera minta maaf. Jangan sampai orangnya sudah tiada, dan akhirnya susah minta maaf.
HapusYaaaah padahal baru niat mau nonton, hhehe
BalasHapusSoalnya cuma 12 menit kan? Sekedip mata aja udh selesai.
Penasaran aku dengan durasi 12 menit bisa bikin cerita yang unik kekgitu.
Kalau bicara soal pengampunan bagi diri sendiri tuh sebenarnya ini termasuk topik yang berat. Jadi kalau Wregas capable untuk mengemas premis ini untuk Pardoned dalam sebuah film pendek, pastilah sudah melewati rangkaian riset yang tidak mudah.
BalasHapusSaya melihat kayak ada pesan terselubung yang ingin ditampilkan. Wah penasaran ingin segera nonton nich.
BalasHapusYang pasti pesannya seperti yang sudah diuraikan Feni, salah satunya sebagai manusia kita tuh jangan egois, dan selalu menebar maaf, tidak peduli siapa yg salah dulu. Kalau engak ya bakalan nyesel kaya dalam kisah ini
HapusAgak rumit ya. Meminta maaf pada orang yang telah tiada. Gimana caranya? Sementara, kita sudah tidak bisa lagi bersua dengannya.
BalasHapusBanyak sih kejadian begini. Kita bersalah pada orang dan masa bodoh ketika orang itu masih ada.
Setelah orangnya meninggal, baru dah kitanya kalang-kabut.
Langsung nyari di YouTube, karena biasanya film pendek diunggah di sana
BalasHapusSayang gak ada
Padahal saya penasaran banget dengan budaya seperti itu
Gimana asalnya ya? Dan gimana hasilnya?
Kepikiraan.. buat apa direndem beras yaa..
BalasHapushuhuu.. jadi mubazir gasii..
Tapi yaa.. ini kan "kepercayaan" yaa.. pasti ada filosofi yang aku gak tau. Tapi dijelaskan ga, ka Fenn... kenapa-nya?
Apa hanya fokus ke permintaan maaf sang lead?
EH IDENYA BAGUS, UNIK! Film-film pendek indie begini memang biasanya nggak masuk layanan OTT komersial sih ya. Tapi makna film ini memang dalem banget, tentang orang-orang yang dihantui perasaan bersalah atau penyesalan pada orang lain yang, ketika sudah menyadari kesalahannya, sang lawan sudah tiada. Mereka rela melakukan apa saja, termasuk ritual tidak masuk akal ini, untuk melegakan hati mereka.
BalasHapusfilm pendek festival gini tuh memang biasanya nyeni dan unik ya, dari pov-nya, ide ceritanya, dan temanya nih antimainstream, penasaran sih pgn ntn bs diakses dmn ya?
BalasHapusWah jadi pengen ikutan nonton ini film seru banget ya film yang membahas permintaan maaf begini karena terkadang kita secara tidak sadar melakukan kesalahan pada orang lain
BalasHapusKadang kepikirraan gituu.. "Haruskah kita meminta maaf kepada orang-orang di sekitar kita setiap hari?"
HapusKarena yang namanya bertemu setiap hari kan tak luput dari salah dan khilaf.
Tapi katanya, kalau minta maaf setiap hari, jadi terkesan gak tulus yaa..
hmmm,, penasaran juga sama full filmnya. ceritanya unik tentang pengampunan diri yg kadang sering relate dengan kehidupan nyata
BalasHapusOoh ini film Indonesia ya? Semoga kelak bisa ditonton di aplikasi nonton Ya. Penasaran soalnya, temanya unik juga. Tapi kalau sampai ditimbun beras ini termasuk penipuan gak sih?
BalasHapusFestival film pendek biasanya menelurkan ide2 cerita yg ckp berani. Kdg ga masuk akal tp biasanya malah terjadi di masyarakat. Fenomena tsb lah yg ditangkap sutradara, termasuk mas Wregas ini. Dan emg film2 besutannya emg keren sih. Jd penasaran nih film pendeknya. Cb cari dan nonton ahhh.
BalasHapusFilm pendek 'Pardoned' karya Wregas Bhanuteja ini sangat menyentuh. Penggambaran emosi dan konflik internal karakter sangat kuat. Sinematografi yang apik dan alur cerita yang padat membuat film ini layak ditonton. Akting para pemain juga sangat memukau, menambah kedalaman cerita.
BalasHapusFilmnya wregas ini beneran bagus2 sih yaa idenya, dpt info juga dari temen kalo film2 beliau selalu punya orisinalitas dan ngga hanya sekadar hiburan tontonan
BalasHapus