Cara Atur Keuangan Jelang Ramadhan & Pasca Lebaran

Kurang dari satu setengah bulan lagi, bulan Ramadan hadir di tengah kita. Biasanya bakal banyak persiapan menuju bulan penuh berkah ini, dari baju lebaran (eh ini mah harusnya pas jelang hari raya yak, wkwkwk), maupun pemenuhan kebutuhan sehari-hari untuk berbuka puasa dan sahur.

Cara Atur Keuangan Jelang Ramadhan dan Pasca Lebaran

Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri, mengingat harga kebutuhan pokok umumnya jelang bulan suci Ramadhan dan perayaan Lebaran, bakal naik harganya. Padahal mah yang melambung harusnya shuttle kok buat main badminton atau lambungan cita-cita yak, bukan harga sembako hehe. 

Oleh karena itu, pentingnya kita membuat pengaturan keuangan, biar saat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan tidak terbebani masalah finansial. Berikut ini adalah cara mengelola keuangan jelang puasa Ramadhan dan setelah Lebaran yang dapat kita terapkan agar lebih terkontrol.

Buat Anggaran Keuangan Khusus 

Langkah pertama kelola keuangan adalah membuat anggaran khusus untuk periode Ramadhan dan Lebaran. Hal ini dapat membantu kita memetakan pengeluaran untuk hal apa yang perlu dikeluarkan. Nah, pengaturan pos-posnya ini bisa dengan membuat label:

1. Kebutuhan untuk sahur dan buka puasa

Selama Ramadhan, kita harus memperhitungkan biaya untuk membeli makanan ketika sahur dan buka puasa setiap hari. Ini termasuk juga untuk biaya takjil untuk kamu yang berbuka puasa diawali dengan hidangan takjil. Sedangkan buat kamu yang seperti saya berbuka puasa langsung makanan berat, bisa memberi label “biaya camilan” untuk disantap lepas solat Isya/taraweh.

Cara Atur Keuangan Jelang Ramadhan dan Pasca Lebaran

2. Biaya Hidangan dan Baju Lebaran

Umumnya ketika lebaran, orang-orang akan menyiapkan aneka hidangan berat Hari Raya, berikut juga dengan kue lebaran. Catat bahan-bahan yang diperlukan, disertai juga biaya untuk memasaknya. 

Selain itu, di sini juga bisa dipersiapkan dana khusus untuk baju lebaran. Menurut saya, sebenarnya beli baju lebaran sebelum datangnya bulan Ramadhan lebih hemat. Selain hemat ongkos, waktu, tenaga, dan pikiran, bisa hemat pula ruang lingkup mencari koleksi baju, ketimbang pas Ramadhan beli baju yang suasananya padat dengan banyak orang.

3. Zakat dan sedekah

Perbanyak amal dengan bersedekah ataupun berzakat di bulan Ramadhan, tentunya adalah hal yang berkesan. Kita bisa berlomba-lomba dalam kebaikan ini, dengan menyediakan pos khusus untuk zakat atau sedekah. 

Nah, di pos ini juga, bisa ditambahkan dengan persiapan zakat fitrah. Sehingga ketika saatnya zakat fitrah akan disalurkan, kita sudah menyiapkannya dengan baik. 

4. THR (Tunjangan Hari Raya)

Momen yang kerap ditunggu-tunggu jelang lebaran adalah, pembagian Tunjangan Hari Raya. Buat kamu yang bekerja di perusahaan ataupun freelance, bisa langsung nih mengalokasikan dana khusus ini dengan menentukan batasan anggaran untuk dibagikan ke keponakan, sanak saudara, tetangga, atau siapa saja biar lebih terarah. 

Baca juga: Bagaimana cara mengenali soceng dalam keuangan?

5. Pisahkan Biaya Bulanan untuk 2 Bulan

Sebagaimana kita tahu alias kalau lihat kalender yak, awal Ramadhan kemungkinan jatuh pada awal bulan Maret 2025, dan Idul Fitri sekitar awal bulan April 2025.

Maka, cara atur keuangan jelang ramadhan dan pasca lebaran adalah siapkan biaya bulanan (biaya listrik PLN/GAS/PAM/Internet) untuk dua bulan sekaligus. Tujuannya, agar kita tidak terlena dalam momen lebaran dan melupakan bayar biaya bulanan, sehingga bisa lebih nyaman.

Cara kelola Keuangan Jelang Ramadhan dan Pasca Lebaran

Simpan dan Cadangkan Dana 

Meski terbilang klise, menyiapkan dana darurat memang adalah keharusan. Pasalnya, bisa aja ada banyak perubahan, maupun kebutuhan mendesak yang tidak terduga. 

Kalau punya dana cadangan yang cukup, kita bisa lebih tenang menghadapi situasi seperti kebutuhan mendesak. Idealnya, menyiapkan dana darurat ini setidaknya tiga hingga enam bulan, tetapi kita bisa kok menyesuaikan jumlahnya sesuai dengan kemampuan yang ada.

Rencanakan Keuangan Pasca Lebaran dengan Matang

Saat Ramadhan dan jelang lebaran, mungkin kita akan disibukkan dengan berbagai hal. Dari situ, tak hanya persiapan pada momen itu saja, tetapi juga persiapkan dana untuk setelah lebaran. 

Semisal, kamu melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman, atau akan ada perjalanan wisata saat lebaran, maka buatlah perencanaan untuk hal ini juga. Serta, rencanakan juga bagaimana memulihkan anggaran pasca Lebaran, misalnya dengan beinvestasi, menabung, atau bisa juga mengurangi pengeluaran yang tidak penting. 

Pentingnya Evaluasi Keuangan Secara Berkala

Ketika nanti rangkaian acara Ramadhan dan Lebaran usai, jangan lupa untuk melakukan evaluasi keuangan secara berkala. Kita bisa memeriksa, apakah perencanaan anggaran yang dibuat, telah berhasil kita lakukan? Identifikasi pula, apakah ada pengeluaran yang melebihi batas?  

Evaluasi ini, bisa menjadi langkah mantap buat kita agar lebih siap ketika menghadapi bulan-bulan selanjutnya dengan keuangan yang lebih stabil.

Baca Juga: Faktor Obligasi Pemerintah dalam Keuangan

Semangat Ramadhan dan Lebaran dengan Perencanaan Keuangan

Pengaturan keuangan yang kita buat jelang Ramadhan dan setelah Lebaran, haruslah dengan perencanaan matang. Sebenarnya, saya ingin memasukkan poin “Manfaatkan diskon dan promo”, hanya saja tak ingin alih-alih mengandalkan poin tersebut, eh malah terjerumus pada perilaku konsumtif.

Terkecuali, bila diri kita bisa menekan belanja yang memang sesuai kebutuhan, tentunya poin di atas bisa menjadi solusi. 

Cara Atur Keuangan Jelang Ramadhan dan Pasca Lebaran

Laksanakan cara atur keuangan jelang ramadhan dan pasca lebaran ini dengan hati yang lapang, sehingga memberikan efek positif dan menyenangkan tatkala menikmati momen istimewa saat Ramadhan dan Lebaran, sekaligus menjaga keseimbangan keuangan yang sehat. Dengan begitu pasca lebaran, keuangan kita tetap stabil dan tidak besar pasak daripada tiang. 

Fenni Bungsu

Hi, #SemangatCiee jumpa dengan daku Fenni - si Milenial yang suka menulis tentang hal yang bermanfaat. Untuk bekerjasama bisa melalui email ke: fenni(dot)bungsu(at)gmail(dot)com ��Terima kasih��

19 Komentar

Jangan pakai Unknown ya, biar daku bisa kunjung balik ke blog-mu.
Ditunggu komen terbaiknya ^•^

  1. Mantab, tips yang sungguh daging banget. Ini harus disimak ya sebelum dompet jebol paska Lebaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Para suami tinggal ngasih uang aja ke istri
      Kami para ibu rumah tangga nih yang puyeng mengatur keuangannya
      Apalagi sekarang semua serba naik
      Sementara pemberian suami tetap
      Gimana gak pusing?
      Makanya bener banget dari sekayhatus Idha bisa menyimpan buat cadangan

      Hapus
  2. Ramadan tidak terasa ya. memang harus segera dipersiapkan dana puasa, plus lebaran. Soalnya harga-harga mulai naik. Dan saya setuju, kalau membeli baju lebaran 3 bulan sebelumnya. Selain harga belum naik, pilihan juga masih banyak. Terus itu soal dana listrik dan air, harus disisipkan, soalnya kadang malah dipakai dulu pas puasa dan lebaran hahaha. Satu lagi jangan kalap pas lebaran juga sampai dana semua dipakai. Masih ada kehidupan setelah lebaran.

    BalasHapus
  3. Emang bener ya. Selama ramadan, lebaran, dan pasca lebaran tuh keuangan benar-benar lagi mengalir deras. Seperti sebuah perayaan sekali dalam setahun yang selayaknya dinikmati semaksimal mungkin. Harga-harga pun tiba-tiba melonjak seiring dengan permintaan belanja publik yang juga meningkat. Kadang bahkan sering banget tergoda untuk belanja yang sesungguhnya tidak kita butuhkan.

    BalasHapus
  4. Kalau dana di pos-pos seperti itu maka harusnya gak ada kata ga punya duit pasca lebaran ya. Tapi banyak orang lupa dikarenakan pola pikir tentang ramadhan dan lebaran adalah momen yang baik untuk mengais berkah dengan cara banyak beramal gitu.

    BalasHapus
  5. Artikelnya relatable banget! Aku juga kadang suka lupa bikin budget khusus Ramadan dan Lebaran. Kayaknya harus mulai disiplin dari sekarang nih. Good reminder!

    BalasHapus
  6. Gak kerasa sebentar lagi Ramadhan trus Lebaran ya?
    Kelihatan dari deretan sirop, makanan kaleng dan kurma yang mulai muncul di display depan supermarket/minimarket
    Kebetulan saya udah sendirian, gak pernah ribet lagi Ramadhan dan Lebaran :D

    BalasHapus
  7. Kirain saya aja nih yang dari sekarang udah mikirinuang buat THR plus pos keuangan menu kulinernya selama Ramadan
    Abis kalau gak diatur dari sekarang ya bisa bisa buncis
    Apalagi harga udah kada naik ya

    BalasHapus
  8. Penting banget sih mengatur keuangan khusus untuk bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Karena berdasarkan pengalaman, pengeluaran di saat itu lumayan lebih banyak dari biasanya.

    BalasHapus
  9. Keuangan tetap stabil pasca lebaran..cita-citaku banget ini. Seringkali sudah direncanakan anggaran jelang ramadan dan pasca lebaran eh ujung-ujungnya ambyar. Pengeluaran terbesar ya saat pulang kampung itu. huhuhu . Mudik tuh beneran habis"an kwkw

    BalasHapus
  10. keuangan jelang ramadan ini memang harus dipersiapkan baik-baik ya, Mbak. Karena akan berlanjut ke lebaran, dan pastinya setelah lebaran. Apalagi seperti biasa, kebutuhan pokok sudah naik, bahkan menjelang puasa.

    BalasHapus
  11. Aku gak beli baju lebaran karena baju tahun lalu masih bagus dan jarang dipakai. Untuk kebutuhan lain ya dihemat-hemat. Salah satunya adalah dengan masak sendiri. Kalo beli lauk dan takjil di pasar takjil suka kalap soalnya.

    BalasHapus
  12. Apalagi pas lebaran ini malah harga bahan pokok biasanya puncak-puncaknya.
    Karena seluruh keluarga yang mostly muslim ini tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga supaya puasanya tetap bugar.
    Penting banget adanya dana cadangan.

    BalasHapus
  13. Akupun juga sudah menyiapkan dana untuk THR, kemungkina jumlah dana zakat jauh-jauh hari agar tidak mengganggu dana operasional bulanan, jadi lebih ringan kalau sudah disisihkan tiap bulannya

    BalasHapus
  14. Tahun ini Ramadhan dan Lebaran agak maju dibanding tahun lalu. Yg repot nih para freelancer. Agak susah menerima job saat awal tahun. Perusahaan jg menunda ekspansi gede2an pas awal tahun. Apalagi di tengah kondisi perekonomian yg agak suram tahun ini.

    Mknya hrs perbanyak sumber income nih demi bs ngasih amplop ke saudara2. Mana ponakan2 mkn banyak lagi. Blm lagi hrs nyiapin jajanan utk tetangga. Haha.

    BalasHapus
  15. Baju lebaran emang biasanya dibeli saat sebelum puasa tiba malah, hahaha. Emang sih puasa kita jadi lebih double untuk mengeluarkan makanan karena ada sahur dan buka puasa. Tapi, Alhamdulillah ya kalau Ramadan itu ada aja rezekinya, jadi Insya Allah bisa tercukupi. Meski begitu, tetap harus kita catat dan alokasikan dananya ya.

    BalasHapus
  16. Kalau keluarga saya tidak terlalu memprioritaskan pada baju baru untuk lebaran. Justru yang agak menghabiskan biaya lebih tuh untuk persiapan buka puasa. Beli takjil mulu dan kadang2 belinya kebanyakan. Memang perlu direncanakan dengan baik deh untuk pengeluaran hariannya agar enggak boncos.

    BalasHapus
  17. Jujur aku sampe sekarang masih suka kebablasan padahal udah diatur pos posnya, tapi yaudahlah daripada pusing mikirin terus yg pengen dibeli ga dibeli beli 🥲

    BalasHapus
  18. Tidak terasa udah mau lebaran, emang sih di momen-momen ini kudu pintar-pintar ngatur uang. Ada beberapa pengeluaran yang mesti dipersiapkan emang, mulai dari zakat fitrah, baju lebaran, biaya lebaran, dan uang THR buat ponakan-ponakan. Buat yang bekerja mungkin bisa bernafas lega karena ada tambahan uang THR juga, Tapi teta kudu pintar-pintar mengatur keuangan.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama